“What if arts creation is about asking questions regarding our environment?”
Istilah dramturgi pertama kali muncul sekitar 300 tahun lalu di dunia teater Eropa, merujuk pada peranan seseorang yang berdampingan dengan sutradara dan penulis naskah dalam meramu suatu pementasan agar maknanya tersampaikan pada penonton dengan baik. Hanya saja, hingga hari ini peranan dramaturgi di dunia seni pertunjukan di Indonesia masih mengalami beragam tantangan dan belum terlalu populer dipahami oleh banyak pelaku seni pertunjukan.
Selain memberikan paparan teoritis mengenai apa dan mengapa dramaturgi berfungsi dalam penciptaan karya oleh Lim How Ngean, pendiri Asian Dramaturgs’ Network, NuArt Talk kali ini juga akan diisi dengan sesi ‘demonstrasi’ cara kerja dramaturg, yaitu berdialog bersama seorang pekarya yang tengah menjalani proses penciptaan karya tari. Tujuannya tentu agar para peserta diskusi memahami sekilas praktek dramaturgi dalam membongkar ide dan konsep seorang pencipta sampai karya tersebut dihadirkan sebagai sebuah karya di hadapan publik.